Sahabat... Sahabatku…!!!
Ingatlah,
engkau tidak akan pernah merasakan manisnya hikmah sebelum engkau
merasakan bagaimana rasa pahitnya fitnah, sebab antara hikmah dan fitnah
ibarat daging dan kulit, tidak akan pernah engkau merasakan isinya
selagi belum memakan kulitnya.
Sahabat... Sahabatku…!!!
Semua
auliya dan para kekasih Allah tak lepas dengan bergelimangnya pahitnya
fitnah, dalam sejarah Rasulullah Saw pun dianggap sebagi tukang sihir,
bahkan Siti Aisyah istri beliau pernah dituduh selingkuh, begitupula
para ulama-ulama termashur dibantai, disiksa, dipenjara bahkan dipancung
oleh sekelompok orang yang tidak menginginkan kehadirannya karena dia
sebagai batu sandungan kepentingannya, itulah Billal Ar Rabbah, Ibnu
Arobi dan Al Hallaj serta ulama ulama besar lainnya.
Sahabat... Sahabatku…!!!
Rasakan ketika daging-dagingmu dicabik-cabik dengan moncong-moncongnya fitnah…
Biarkanlah daging yang kurus, miskin, papah, dan bodoh dihabiskan moncong-moncong fitnah di zaman akhir ini….
Bersabarlah sahabatku…!!!
Yang
susah pasti berlalu berganti kebahagiaan, yang bahagia juga pasti akan
berlalu menjadi kesusahan, tapi ingat kebahagiaan dan kesusahan pasti
akan berganti dengan kematian, This is too will pass.. Karena yang inipun pasti akan berlalu.
Jika engkau bertanya “Kapan pertolongan dari Allah ini akan turun?”
Aku akan lekas menjawab:
Nasrum minallohi wa fathun qoorib… “Tunggu dan bersabarlah sebentar dan tidak akan lama lagi pertolongan Allah akan datang”
Ingatlah sahabatku…!!!
Kesempatan yang diberikan Tuhanmu hanya sekali, Jangan
marah! Jangan membalas! terus berjalan, karena sekali engakau marah dan
membalas gugur sudah perjalananmu menuju kepada Tuhanmu.
Jadikanlah kesempatan adanya hujatan maupun fitnaan ini sebagai kendaraan untuk menuju kepada Tuhanmu.
Karena
perjalanan hidup ini ada yang mengatur, satu langkah ada yang mengatur,
dua tiga langkah pasti ada yang mengatur apalagi langkah kita menemukan
kebahagiaan pasti ada yang mengatur.
Begitupula
sekali-kali tempo kita yang sudah jauh ada gelombang fitnah, pasti ada
yang mengatur dan memberi karena perjalanan hidup ini bukan perjalanan
kita, perjalanan kita hanyalah fatamorgana karena kita hanya sekedar
melaksanakan skenario dari Tuhan. (kata orang jawa “Sak dermo mung ngelampahi”)
Disinilah
hukum Tuhan berlaku, jangan dikira ahli fitnah itu bukan tangan Tuhan
dan jangan dikira ahli hikmah itu bukan tangan Tuhan karena fitnah dan
hikmah itu semua milik Tuhan, maka yang menjadi pelaku-pelaku fitnah itu
adalah milik Tuhan.
Begitupula pelaku-pelaku hikmah itu juga milik Tuhan, maka pandanglah Sang Sutradara karena semua itu adalah milikNya.
Selamat berjuang wahai sahabat-sahabatku…!!!
Semoga
kita bertemu dipenghujung ridhoNya, karena orang yang diridhoi Allah
adalah NOL. Dipuji maupun dicaci tidak berefek sama sekali, karena tahu
bahwa semua itu bukan apa dan bukan siapa-siapa.
Sumber : Alam Hikmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar