Selasa, 29 Maret 2011

Mulai Sekarang Surga dan Neraka Akan Saya Bakar!

Pasti Anda tercengang dengan judul kontroversional sekarang yang penulis hadirkan, jangan-jangan penulisnya sudah gila!. Atau penulis mendapat wahyu setan! Tapi benar saya akan membakar surga dan neraka. Tapi tolong jangan terburu digenerelisasi dulu. Tolong artikel ini dibaca dengan tuntas agar tidak ada kesalahpahaman. Mari bersama-sama kita membongkar tentang rahasia ketuhanan ini.

Didalam doa iftitah "sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya kuperuntukkan kepada engkau yaa Alloh", tapi bagaimana dengan niat dan sikap kita? sudah luruskah tujuan hidup kita? atau hanya sekedar slogan belaka! atau malah kita terjebak dengan pahala-palaha, surga, dan bidadari yang dijanjikan oleh Alloh kepada hambaNya yang bertakwa? Atau malah kita beribadah karena takut dengan azab, siksa dan nerakanya?

Gara-gara iming-iming hadiah inilah sampai mujahidin garis keras terdoktrin untuk melakukan bom bunuh diri, dan ketika ia meledakkan diri, bayangan didepannya nampak bidadari telah menanti melambaikan tangan untuk menjemput arwahnya. dan dia tidak tahu bahwa ketika nyawa lepas dari jasad semua nampak akan kepalsuannya bahwa semua adalah kosong dan menipu Astagfirululloh!.

Masih ingatkah pada postingan bahwa itu semua bayangan, kosong, fatamorgana, dan tidak ada. Mengapa kita mencari sesuatu yang tidak ada? Padalah yang Maha Ada, jelas ada! Dan mengapa malah tidak mencari yang Maha Ada?.

Kalau begitu dimana kemurnian keimanan kita? maka seandainya surga dan neraka tidak ada, apakah kita masih sujud dan menghamba kepadaNya? Jujurlah jangan menipu diri!.

Dan ini bukan semata-mata kesalahan dari kita kesalahan sebenarnya terletak dari ulama maupun pemuka-pemuka agama itu sendiri, yang menyesatkan kita dalam belenggu dogma agama yang keliru! Dengan memasukkan racun-racun tauhid yang mematikan syaraf-syaraf sifat kehambaan kita.

Ambillah sebuah contoh bagaimana sikap ulama-ulama memberikan sebuah ceramah agama? Benarkah sudah lurus atau masih berkutat dalam lingkaran makhluk yaitu mengajak kita untuk mencari surga bukan mencari yang membuat surga ? Atau ketika bulan ramadhon datang, Terutama memasuki hari-hari terakhir malam lailatul qodar, sudahkan kita diarahkan untuk beribadah secara murni dan tulus hanya semata karena Alloh? atau malah niat kita diarahkan untuk mendapat pahala serta kemuliaan malam lebih baik dari 1000 bulan dan dibebaskan dari neraka kemudian mendapatkan surga?

Begitupula ketika kita naik haji. Sudah luruskah pembina-pembina dan ulama-ulama kita mengarahkan niat beribadah kita serta mengajarkan adab lahir maupun batin untuk benar-benar menjadi tamunya Alloh di tanah suci? Atau malah niat kita disesatkan untuk mencari kemuliaan menjadi haji mabrur disana? Atau malah kita didoktrin supaya sholat di masjidil haram yang mana nilai pahalanya 100.000 kali dibanding sholat di masjid biasa? Dan masih banyak lagi contoh-contoh doktirn yang menyesatkan iman kita.

Maka Rosul bersabada dalam arti bebasnya

"Sejelek-jelek umatku diakhir zaman, bukan seorang pelacur, bukan pula seorang pembunuh, bukan seorang koruptor akan tetapi sejelek-jelek umatku diakhir zaman ialah ulama yang mana ulama itu dengan fatwanya menjerumuskan umat jauh dari Alloh"

Maka marilah kita sejenak merenung? Sudah luruskah niat ibadah kita? ataukah malah niat kita melenceng? terjebak dalam sesuatu yang tidak ada! Apa yang tidak ada? Itulah makhluk (surga, neraka, pahala, dosa, bidadari, dsb).

Firman Allah : "Kullu Syai In Haalikun Illaa Waj Hah"

"Segala sesuatu rusak hancur kecuali Alloh".

Karena semuanya adalah ciptaan dan tidak ada, hancur dan binasa.

Rasulullah SAW bersabda : "Alaa Kullu Syai In Maakholalloha Baatil."

"Camkanlah, bahwa segala sesuatu selain Allah itu palsu, kosong, tidak ada. Dan tiap nikmat kesenangan dunia pasti rusak lenyap".

Maka mulai sekarang SURGA dan NERAKA yang ada didalam hati akan saya bakar!.

inilah kata-kata mengejutkan yang pernah diucapkan Jalaluddin ar-Rumi dihadapan ribuan pengikutnya.

Maka ingat dalam konteks ini yang saya bakar bukan surga yang dijanjikan Alloh kepada hambaNya yang bertakwa, tapi surga dan neraka yang ada didalam hati yang menyebabkan iman kita ternodai, dengan api tauhid menggunakan penyulut "NOL" tidak merasa apa-apa dimana manusia kembali pada posisi awalnya yaitu seorang hamba yang lemah dan penuh banyak dosa, serta benar-benar lillah hanya semata-mata karena Alloh, sehingga niat kita benar-benar tulus 100% murni menghamba kepadanNya.

Referensi : http://www.alamhikmah.org

Tidak ada komentar:

Dipersilahkan mencari artikel blog ini