Sabtu, 19 Maret 2011

Akulah Sang Pewaris Profesor Agung Itu

Saya teringat akan filsafat jawa yen watu item kambang lan gabus kelem (batu hitam mengambang dan gabus tenggelam) saat itu akan terjadi suatu peristiwa orang baik akan dipandang sebelah mata, datang tidak di hiraukan, begitu pula ketika dia pergi juga tidak digubris, seolah-olah ia adalah sampah yang tiada berarti, fitnahpun sebagai balutan kemuliaanya.

Sesosok manusia mempunyai hati seperti rasul berjiwa seperti Profesor, dia sangat bijaksana, meluruskan hal-hal yang keliru menjadi tidak keliru, salah menjadi benar, subyektif menjadi objektif, lengkung menjadi lurus.

Profesor itu memiliki ilmu yang tinggi dan piawai mendesain serta memodifikasi otak orang menjadi berpengetahuan lebih baik, merancang hati orang menjadi lembut, menciptakan perilaku orang lebih manusiawi, mengenalkan manusia terhadap manusianya sehingga mengantarkan manusia untuk mengenal dirinya.

Profesor itu gemar sekali menghasilkan hal-hal yang baik dan bermanfaat kepada orang banyak. Dan yang lebih utama lagi dia bisa menuntun untuk mengetahui jati diri bahwa kita adalah manusia yang penuh banyak salah dan dosa, sehingga hati orang yang dibimbing itu tidak lagi seperti iblis penuh dengan keangkuhan dan kepongahan, akan tetapi hatinya telah diubah menjadi hatinya Rasul, penuh dengan keprihatinan terhadap keadaan umat masyarakat.

Profesor itu selalu tenggelam dan menunduk akan tetapi hatinya menguasai zaman sehingga terangkat keatas membawa permasalahan umat dengan keprihatinan dengan berbalut senyuman.

Dia tidak terkenal akan tetapi sifat dan sikapnya membuat orang terpana dan membuat orang semakin kenal dengan dirinya.

Dan ketika ia mendapat cercaan, fitnahan dan hinaan dia tidak bergeming sekalipun, senjatanya adalah diam dan berdoa semoga Tuhan mengampuni orang yang menghina dan memfitnahnya sehingga mengubah fitnahan dan hinaan itu menjadi hikmah yang indah.

Dia hanya berucap "Indahnya fitnahan itu seperti hikmah dituangkan dalam jiwa orang yang mengalami kebuntuan jalan".

Ciri personal lainnya adalah gemar menebar senyuman kepada orang yang mengenalnya dan yang dikenalinya, selalu positive thinking dan positive feeling terhadap orang lain, dan dia menempatkan setiap orang adalah inspirasi ilmunya.

Menuntun orang dengan toga kesabarannya, melayani orang dengan jubah rendah hatinya, sehingga iapun sanggup memproduksi orang berpengetahuan "kecil" menjadi sedikit lebih besar, membimbing orang sesat sampai tak tersesat lagi.

Cara berpakainnya sangat bersahaja, suaranya sangat lembut serta pelan penuh dengan kesabaran, sehingga Profesor itu tak pernah mengecewakan orang lain, membuat orang sejuk dan terhormat apabila berbicara dengannya. Tatapan matanya pun sejuk penuh pesan perdamaian dan kasih sayang.

Maka jangan kau sia-siakan waktumu, carilah Profesor itu, di kolong-kolong kehinaan, karena kamu tidak akan pernah menemukan dia disinggahsana kemuliaan, Carilah Profesor itu di pintu-pintu fitnahan karena dia akan merubah fitnah-fitnah itu menjadi hikmah. Mintalah bimbingan kepada dia untuk memoles hatimu yang berkarat sehingga bisa bersinar kembali.

Di zaman penuh kegelapan, kami dan umat merindukan sosok penolong zaman ini, walaupun hanya satu persen orang yang memiliki ciri-ciri seperti diatas. Dengan membawa cahaya untuk menerangi zaman penuh gelap gulita ini.

Kuharap pembaca yang budiman adalah orang yang kami sebut diatas. Pewaris ilmu, sifat, sikap, kebijaksanaan, dan kelembutan jiwa dari Sang Profesor Agung tersebut demi kesejahteraan, keamanan jagad yang semakin kelam dan anarkis ini.

Selamat....! anda mewarisi semuanya dari Sang Profesor Agung yang tersembunyi dan yang dibalut dengan cacian, fitnahan, hinaan dan kerendahan itu.

Tidak ada komentar:

Dipersilahkan mencari artikel blog ini