Jumat, 11 Maret 2011

Ternyata Tuhanku Adalah Otakku!

Ingatlah wahai saudara/iku!

Hati tetap fitrah, akan tetapi mengapa tidak ada yang pernah menggali? Tapi masalah otak, digali dan diseminarkan.

Ada fenomena apa dalam kehidupan dunia ini ?


Sekarang otak menjadi idola, alam logika kita agung-agungkan, Masalah otak mulai gencar di seminarkan, baik otak kiri, otak kanan maupun otak tengah. Akan tetapi masalah hati? mengapa tidak ada yang pernah menggali? dimana hati tempat sebuah kedamaian dan tempat sebuah kesucian. Ironinya pelaku-pelaku yang menggali masalah otak tersanjung dan disanjung, bagaikan pahlawan dalam kehidupan didunia ini, sedangkan pelaku-pelaku pembersih hati dan jiwa tenggelam dan ditenggelamkan.

Ada fenomena apa dalam kehidupan ini?
Tidak bisa terelakkan lagi, zaman mulai edan! Kiamat hampir tiba karena Tuhan kita sekarang menuju pada akal dan logika! Sadar tidak sadar semua (termasuk penulis) telah mentuhankan otak! 

Tiada penyejuk dan penerang didalam hati semua serba panas, ucapan, tingkah laku, dan tulisan sebagai peluncur kekacauan dan kerusuhan, satu sama lain saling benar sendiri sehingga hujat-menghujat, fitnah-menfitnah, tuduh-menuduh, dan merasa paling benar sendiri. Menjadi baju keangkuhan kita, sehingga muncul penyakit aku... aku dan aku, Awas!

Lalu dimana sifat kehambaan kita, sebagai manusia yang terlahir dari setetes air yang hina?
Kita tidak menyadari padahal suatu saat otak akan menjadi musuh terbesar umat manusia, karena sumber kehancuran dunia terletak pada kekuatan otak, Sejarah kelam mencatat perjalanan umat manusia, tiada kedamaian ketika umat manusia mengagung-angungkan kekuatan otak.

Zaman Stalin dan Lenin membuktikan bahwa kekuatan otak melahirkan ideologi yang sangat gila, paham komunis terlahir, sehingga muncul paham leninesme yang menjadi pelopor kediktatoran yang sangat buas. Demi menjaga ideology didalam otaknya, tercatat dalam sejarah puluhan juta nyawa melayang diujung telunjukknya. 

Begitu pula kengerian zaman perang dunia penguasa jerman Adlof Hitler yang menganut paham darwinisme demi mempertahankan ras keturunan bangsa jerman yang berkualitas, Genosida pun dilancarkan sejarah kelam mencatat kembali kekejaman anak manusia demi mempertahankan idealisme yang sampai sekarang terasa kekejamannya, menelorkan permusuhan antara umat yahudi dengan umat yang lain. 

Israel membabi buta dengan kekuatannya untuk mendapatkan tanah yang dijanjikan mengklaim bahwa Negeri Bulan Sabit Palestina adalah tanah yang dijanjikan itu, Negeri yang elok damai nan indah itu seketika itu hancur luluh lanta ditangan besi kediktatoran dari pemerintahan David Ben-Gurion sampai pemerintahan Benjamin Netanyahu, mereka akan membantai siapapun yang berani merebut tanah yang dijanjikan itu, sungguh sangat tragis, sejarah kelam kembali terukir karena kebringasan dari para pemimpin yang terjangkit virus Ke AKU-AKU AN.

Maka kekuatan besar itu bukan bersumber dari otak kanan maupun otak kiri dan otak tengah yang tengah diagung-agungkan itu, akan tetapi kekuatan besar itu ada didalam hati manusia, dimana hati sebagai penentram jiwa dan merupakan sinyal untuk mengenal Sang Pencipta, sedangkan otak hanya sebatas menerima sinyal untuk mengenal ciptaannNya untuk menemukan Sang Pencipta. Sangatlah jauh berbeda!

Maka didalam Az zumar 30 :
              “Sesungguhnya kamu adalah mati dan sesungguhnya mereka adalah mati (pula).”
Ayat tersebut merupakan panduan dan petunjuk dari Allah bagi manusia seyogyanya manusia tidak mampu walaupun hanya sebiji atom. 

Sudahkan kita demikian... ? 

Maka wajarlah didunia ini manusia bukan seperti manusia, sifat anarkis telah mencoreng keindahan dunia ini, terjadi merasa baik dimana-mana. Persaingan yang tiada arti dan saling menjatuhkan dimana-mana, karena karakter bangsa yang berazaskan atas kemanusiaan yang adil dan beradab belum tercermin didalam diri manusia itu sendiri.

Masih pantaskah kita disebut sebagai manusia? apalagi disebut sebagai hamba? mungkinkah dunia telah dikuasai oleh sifat-sifat anarkis berbaju manusia?

Maka ditemukanlah formula 2 kekuatan besar dunia yang bersumber dari jiwa yang bersih dan kekuatan itu adalah:

1. Kekuatan Sang Pencipta yang didapat oleh hati yang suci bukan didapat oleh pikiran yang pandai, bukan pula otak kanan, otak kiri maupun otak tengah, akan tetapi hanya bisa didapatkan oleh hati yang bersih dan suci.


2. Kekuatan Nol yang bersumber dari kehambaan sehingga menimbulkan perasaan rendah, perasaan hina, serta perasaan tidak mampu, sehingga menjadi hamba benar-benar murni bukan imitasi, maka perasaan itulah yang akan mendatangkan kekuatan agung tak terbatas dan memancarkan kekuatan yang sejati, sehingga hamba itu senantiasa dilindungi oleh Sang Pencipta.
Maka Kesimpulan dampak apabila manusia tidak mencerminkan sifat “KEHAMBAAN” akan terwujud terapi-terapi iblis menjamur di muka bumi ini yang akan menanamkan virus sifat ke aku-akuan, sehingga manusia bukan lagi menjadi hamba akan tetapi manusia merasa bagaikan Tuhan yang bermunculan dimuka bumi.

Satu sama lain tidak ingin dikalahkan karena merasa menang, merasa unggul, dan merasa lebih dari yang lain. Maka dampak yang jelas timbul ialah timbul suatu kebencian sehingga terjadi anarkis karena ketidakpuasan menyebabkan muncul perasaan paling benar sendiri sehingga antara pemimpin satu dengan pemimpin yang lain bersilangan dan saling menjatuhkan.

Apabila situasi dan kondisi seperti ini masih berlanjut tidak menutup kemungkinan Indonesia pun hancur Karena kebringasan dari hukum rimba negara adidaya sehingga merasa menjadi Tuhan-Tuhan baru dimuka bumi ini, Maka tidak menutup kemungkinan suatu saat pasti akan terjadi lanjutan babak perang dunia ke tiga yang menyebabkan umat masyarakat yang akan menjadi korban kebrutalan para pemimpin bangsa. dimana pada saat itu manusia bukan menjadi manusia yang santun, akan tetapi manusia yang buas, dan tega memakan saudaranya sendiri.

Pada saat itulah
“Akan datang suatu zaman dimana manusia dengan otaknya akan menghancurkan dunia”.

Nuklir pun akan berjatuhan diatas bumi. milyaran orang tergeletak mati mengenaskan sebab karena sifat keangkuahan dan kepongahan dari virus-virus sifat KE AKU - AKU AN.

Maka mulai hari ini, detik ini kita tanam pohon-pohon kesadaran dengan menyuburkan sifat “KEHAMBAAN”, yaitu sebagai hamba yang lemah, hina dan tiada daya. dan ini harus dikembangkan bukan di akal akan tetapi benar-benar dirasakan didalam hati agar kita benar-benar mengetahui dimana kedudukan posisi sebagai hamba dan dimana pula posisi Sang Penguasa Sejati.

Wahai pejuang-pejuang hati kapan kita bangkit untuk bangkit dari keterpurukan ini?
Kapan kita seminarkan masalah hati?
Mulia dan jayanya kehidupan bila hati menguasai zaman.

Wallahu'alam Bishawab

Referensi : http://www.alamhikmah.org

Tidak ada komentar:

Dipersilahkan mencari artikel blog ini