Ingatlah wahai saudara/iku!
Ada fenomena apa dalam kehidupan dunia ini ?
Sekarang otak menjadi idola, alam logika kita agung-agungkan, Masalah otak mulai gencar di seminarkan, baik otak kiri, otak kanan maupun otak tengah. Akan tetapi masalah hati? mengapa tidak ada yang pernah menggali? dimana hati tempat sebuah kedamaian dan tempat sebuah kesucian. Ironinya pelaku-pelaku yang menggali masalah otak tersanjung dan disanjung, bagaikan pahlawan dalam kehidupan didunia ini, sedangkan pelaku-pelaku pembersih hati dan jiwa tenggelam dan ditenggelamkan.
Ada fenomena apa dalam kehidupan ini?
Lalu dimana sifat kehambaan kita, sebagai manusia yang terlahir dari setetes air yang hina?
Maka didalam Az zumar 30 :
Pada saat itulah
“Akan datang suatu zaman dimana manusia dengan otaknya akan menghancurkan dunia”.
Wahai pejuang-pejuang hati kapan kita bangkit untuk bangkit dari keterpurukan ini?
Kapan kita seminarkan masalah hati?
Mulia dan jayanya kehidupan bila hati menguasai zaman.
Wallahu'alam Bishawab
Referensi : http://www.alamhikmah.org
Hati tetap fitrah, akan tetapi mengapa tidak ada yang pernah menggali? Tapi masalah otak, digali dan diseminarkan.
Ada fenomena apa dalam kehidupan dunia ini ?
Sekarang otak menjadi idola, alam logika kita agung-agungkan, Masalah otak mulai gencar di seminarkan, baik otak kiri, otak kanan maupun otak tengah. Akan tetapi masalah hati? mengapa tidak ada yang pernah menggali? dimana hati tempat sebuah kedamaian dan tempat sebuah kesucian. Ironinya pelaku-pelaku yang menggali masalah otak tersanjung dan disanjung, bagaikan pahlawan dalam kehidupan didunia ini, sedangkan pelaku-pelaku pembersih hati dan jiwa tenggelam dan ditenggelamkan.
Ada fenomena apa dalam kehidupan ini?
Tidak bisa terelakkan lagi, zaman mulai edan! Kiamat hampir tiba karena  Tuhan kita sekarang menuju pada akal dan logika! Sadar tidak sadar semua  (termasuk penulis) telah mentuhankan otak! 
Tiada penyejuk dan penerang didalam hati semua serba panas, ucapan,  tingkah laku, dan tulisan sebagai peluncur kekacauan dan kerusuhan, satu  sama lain saling benar sendiri sehingga hujat-menghujat, fitnah-menfitnah, tuduh-menuduh, dan merasa paling benar sendiri. Menjadi baju  keangkuhan kita, sehingga muncul penyakit aku... aku dan aku, Awas!
Lalu dimana sifat kehambaan kita, sebagai manusia yang terlahir dari setetes air yang hina?
Kita tidak menyadari padahal suatu saat otak akan menjadi musuh terbesar  umat manusia, karena sumber kehancuran dunia terletak pada kekuatan  otak, Sejarah kelam mencatat perjalanan umat manusia, tiada kedamaian  ketika umat manusia mengagung-angungkan kekuatan otak.
Zaman Stalin dan Lenin membuktikan bahwa kekuatan otak melahirkan  ideologi yang sangat gila, paham komunis terlahir, sehingga muncul paham  leninesme yang menjadi pelopor kediktatoran yang sangat buas. Demi  menjaga ideology didalam otaknya, tercatat dalam sejarah puluhan juta  nyawa melayang diujung telunjukknya. 
Begitu pula kengerian zaman perang  dunia penguasa jerman Adlof Hitler yang menganut paham darwinisme demi  mempertahankan ras keturunan bangsa jerman yang berkualitas, Genosida  pun dilancarkan sejarah kelam mencatat kembali kekejaman anak manusia  demi mempertahankan idealisme yang sampai sekarang terasa kekejamannya,  menelorkan permusuhan antara umat yahudi dengan umat yang lain. 
Israel  membabi buta dengan kekuatannya untuk mendapatkan tanah yang dijanjikan  mengklaim bahwa Negeri Bulan Sabit Palestina adalah tanah yang  dijanjikan itu, Negeri yang elok damai nan indah itu seketika itu hancur  luluh lanta ditangan besi kediktatoran dari pemerintahan David  Ben-Gurion sampai pemerintahan Benjamin Netanyahu, mereka akan membantai  siapapun yang berani merebut tanah yang dijanjikan itu, sungguh sangat  tragis, sejarah kelam kembali terukir karena kebringasan dari para  pemimpin yang terjangkit virus Ke AKU-AKU AN.
Maka kekuatan besar itu bukan bersumber dari otak kanan maupun otak kiri  dan otak tengah yang tengah diagung-agungkan itu, akan tetapi kekuatan besar itu ada didalam hati manusia, dimana hati sebagai penentram  jiwa dan merupakan sinyal untuk mengenal Sang Pencipta, sedangkan otak  hanya sebatas menerima sinyal untuk mengenal ciptaannNya untuk menemukan  Sang Pencipta. Sangatlah jauh berbeda!
Maka didalam Az zumar 30 :
              “Sesungguhnya kamu adalah mati dan sesungguhnya mereka adalah mati (pula).”
Ayat tersebut merupakan panduan dan petunjuk dari Allah bagi manusia  seyogyanya manusia tidak mampu walaupun hanya sebiji atom. 
Sudahkan kita  demikian... ? 
Maka wajarlah didunia ini manusia bukan seperti manusia,  sifat anarkis telah mencoreng keindahan dunia ini, terjadi merasa baik  dimana-mana. Persaingan yang tiada arti dan saling menjatuhkan  dimana-mana, karena karakter bangsa yang berazaskan atas kemanusiaan  yang adil dan beradab belum tercermin didalam diri manusia itu sendiri.
Masih pantaskah kita disebut sebagai manusia? apalagi disebut  sebagai hamba? mungkinkah dunia telah dikuasai oleh sifat-sifat anarkis  berbaju manusia?
Maka ditemukanlah formula 2 kekuatan besar dunia yang bersumber dari jiwa yang bersih dan kekuatan itu adalah:
1. Kekuatan Sang Pencipta yang didapat oleh hati  yang suci bukan didapat oleh pikiran yang pandai, bukan pula otak kanan,  otak kiri maupun otak tengah, akan tetapi hanya bisa didapatkan oleh  hati yang bersih dan suci.
 2. Kekuatan Nol yang bersumber dari kehambaan sehingga  menimbulkan perasaan rendah, perasaan hina, serta perasaan tidak mampu,  sehingga menjadi hamba benar-benar murni bukan imitasi, maka perasaan  itulah yang akan mendatangkan kekuatan agung tak terbatas dan  memancarkan kekuatan yang sejati, sehingga hamba itu senantiasa  dilindungi oleh Sang Pencipta.
Maka Kesimpulan dampak apabila manusia tidak mencerminkan sifat “KEHAMBAAN”  akan terwujud terapi-terapi iblis menjamur di muka bumi ini yang akan  menanamkan virus sifat ke aku-akuan, sehingga manusia bukan lagi menjadi  hamba akan tetapi manusia merasa bagaikan Tuhan yang bermunculan dimuka  bumi.
Satu sama lain tidak ingin dikalahkan karena merasa menang,  merasa unggul, dan merasa lebih dari yang lain. Maka dampak yang jelas  timbul ialah timbul suatu kebencian sehingga terjadi anarkis karena  ketidakpuasan menyebabkan muncul perasaan paling benar sendiri sehingga  antara pemimpin satu dengan pemimpin yang lain bersilangan dan saling  menjatuhkan.
Apabila situasi dan kondisi seperti ini masih berlanjut tidak menutup kemungkinan Indonesia pun hancur  Karena kebringasan dari hukum rimba negara adidaya sehingga merasa  menjadi Tuhan-Tuhan baru dimuka bumi ini, Maka tidak menutup kemungkinan  suatu saat pasti akan terjadi lanjutan babak perang dunia ke tiga yang  menyebabkan umat masyarakat yang akan menjadi korban kebrutalan para  pemimpin bangsa. dimana pada saat itu manusia bukan menjadi manusia yang  santun, akan tetapi manusia yang buas, dan tega memakan saudaranya  sendiri.
Pada saat itulah
“Akan datang suatu zaman dimana manusia dengan otaknya akan menghancurkan dunia”.
Nuklir pun akan berjatuhan diatas bumi. milyaran orang tergeletak mati  mengenaskan sebab karena sifat keangkuahan dan kepongahan dari virus-virus sifat KE AKU - AKU AN.
Maka mulai hari ini, detik ini kita tanam pohon-pohon kesadaran dengan menyuburkan sifat “KEHAMBAAN”,  yaitu sebagai hamba yang lemah, hina dan tiada daya. dan ini harus  dikembangkan bukan di akal akan tetapi benar-benar dirasakan didalam  hati agar kita benar-benar mengetahui dimana kedudukan posisi sebagai  hamba dan dimana pula posisi Sang Penguasa Sejati.
Kapan kita seminarkan masalah hati?
Mulia dan jayanya kehidupan bila hati menguasai zaman.
Wallahu'alam Bishawab
Referensi : http://www.alamhikmah.org

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar