Kamis, 17 Februari 2011

Ta'awwudz

(Minta perlindungan kepada Allah dari syaitan)
 (seri Kajian Memahami Makna Bacaan Sholat)

          Setelah membaca doa iftitah, selanjutnya disunnahkan membaca ta’awwudz karena setelah itu kita akan membaca AlFatihah yang merupakan bagian dari AlQuran. Allah Subhaanahu WaTa’ala berfirman :

فَإِذَا قَرَأْتَ اْلقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ( النحل :98)
“ Jika engkau hendak membaca AlQuran, maka berlindunglah kepada Allah dari syaitan yang terkutuk “ (Q.S AnNahl : 98)

Bacaan taawwudz yang dituntunkan di antaranya :
1) أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم
“Aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk “
Dijelaskan oleh Imam al-Qurthuby dalam tafsirnya (1/86) bahwa ucapan ini adalah ucapan yang disepakati jumhur para Ulama’ karena sesuai dengan yang disebutkan dalam Al-Quran (AnNahl :98). Sebagaimana juga pendapat Ibnu Juraij dari Atho’ (kitab al-Muhalla (3/250), Asy-Syafi’i dan Abu Hanifah serta Ibnul Mundzir (kitab al-Mughni (1/283))

2) أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ اْلعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
“ Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaitan yang terkutuk dari bisikan was-wasnya, tiupannya, dan ludahnya “ 23   

Kita boleh bertaawwudz  dengan salah satu dari  bacaan tersebut.

Rincian Makna :
Makna yang dirinci ini adalah untuk bacaan taawwudz :
أَعُوْذُ بِاللهِ = aku berlindung kepada Allah
السَّمِيْعِ اْلعَلِيْمِ = Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ = dari syaitan yang terkutuk
مِنْ هَمْزِهِ =; al-januun ( penyakit gila)  dari bisikan was-wasnya
وَنَفْخِهِ = (dan dari) tiupannya
وَنَفْثِهِ  = (dan dari) ludahnya
Penjelasan :
          Kita berlindung kepada Allah dari syaitan dari bisikan was-wasnya (مِنْ هَمْزِهِ) , dari tiupannya (وَنَفْخِهِ), dari ludahnya (وَنَفْثِهِ). Dijelaskan oleh para Ulama’ bahwa yang dimaksud dengan tiupannya di sini adalah perasaan takabbur yang akan dihembuskan pada seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan ludahnya adalah syair yaitu syaitan membisikkan syair-syair yang berupa cacian 24


CATATAN KAKI:
24. Lihat Nailul Authar karya Imam AsySyaukani juz 2 hal 214 Daarul jayl Beirut dan silakan disimak pula Tuhfatul Ahwadzi karya AlMubarakfury juz 2 hal 43 cetakan Daarul Kutub al-Ilmiyyah Beirut serta Subulus Salaam syarh Bulughil Maram karya Imam AsShon’aani juz 1 hal 166 cetakan alHidaayah Surabaya

(Abu Utsman Kharisman)
Referensi:
http://itishom.web.id

Tidak ada komentar:

Dipersilahkan mencari artikel blog ini